Selasa, 09 Juni 2015

GEOTEKNIK

GEOTEKNIK DALAM GEOFISIKA

 Geoteknik adalah salah satu cabang dari ilmu Teknik Sipil. Didalamnya diperdalam pembahasan mengenai permasalahan kekuatan tanah dan batuan serta hubungan dengan kemampuan menahan beban bangunan yang berdiri diatasnya. Pada dasarnya ilmu ini tergolong ilmu tua yang berjalan bersamaan dengan tingkat peradaban manusia.
Aplikasi geoteknik :
·         Kontruksi jembatan
·         Bangunan DAM
·         Lapangan terbang
·         Jalan raya
·         Pelabuhan
·         Subway
Bangunan berupa beban yang memberikan beban pada bahan geologi tanah dan batuan yang akan memberi respon. Bahan geologi dibagi menjadi dua yaitu:
1.      Tanah
2.      Batuan
·         Tanah
a.       Gambut (peak)
b.      Lumpur (clay)
c.       Lanau (silt)
d.      Pasir (sand)
§  Halus
§  Sedang
§  Kasar
e.       Kerikil (gravel)

·         Batuan (rock)
Dalam geoteknik penjelasan batuan bukan berdasarkan jenis mineral yang dikandungnya, tetapi berdasarkan kekuatan :
a.       RQD
b.      Diskontiunity (keretakan batuan)

Material geologi yang terjadi secara alami (natural) memiliki sifat yang kompleks, sehingga untuk keperluan kontruksi lapisan – lapisan tanah dan batuan dibuat penyelidikan, penyelidikan yang telah ada selama ini bersifat invasive testi :
1.      Drilling.
2.      Standart penetration test.
3.      Core oenetration test.
4.      Vane share test
5.      Test pit (sumur uji)
6.      Dynamic core penetration.
Metode – metode yang lebih modern bersifat non invasive
1.      Resistivity
2.      MASW
3.      Seismic refraksi
4.      Seismic refleksi
5.      Gpr
6.      Vlf
7.      CMD

2.2       klasifikasi dan deskripsi tanah
Deskripsi tanah dibuat oleh staf laboratorium da nada juga yang berasal dari hasil uji. Dalam proses ini diharapkan menggunakan istilah – istilah yang sama untuk menjelaskan jenis dan sifat tanah, tujuan ini dibuat cara klasifikasi dan deskripsi sistematis. Deskripsi memberikan keterangan pada tanah
      Keterangan ini dapat dari berbagai sumber yaitu :
·         Dari penyelidikan tanah setempat
·         Pengeboran
·         Catatan mengenai bahan apa yang terdapat selama proses pengeboran.
·         Deskripsi yang dibuat oleh staff laboratorium
·         Membuka dan  memeriksa
·         Hasil uji lab.
Dalam proses ini diharapkan menggunakan istilah – istilah yang sama artinya dalam menjelaskan jenis atau sifat tanah. Untuk tujuan ini, dibuat cara klasifikasinya dan deskripsi yang sistematis untuk mencegah kesalahan pahaman :
·                      Klasifikasi : Memberi nama pada tanah menurut sifat dan hakikatnya komposisi tanpa memperhatikan keadaan aslinya.
·                      Deskripsi : Memberi keterangan sifat tanah menurut keadaan aslinya.
·                      System klasifikasi : USCS (unifield soil classification system) berdasarkan sifat tanah itu sendiri, keterangan mengenai keadaan aslinya hanya sepintas saja.
·                      System deskripsi : system untuk membuat rekaman pengeboran, lubang uji, sumur uji dsb. Dengan menerangkan dengan tepat dan jelas tentang keadaan aslinya tersebut.
Fraksi lebih kecil dari 0.06 mm
>50%
Tanah berbutir halus
<50%
Tanah berbutir kasar
Kelakuan rastis
quick
Pembagian ukuran butir
Lempung
lanau
Pasir
kerikil
Batu

Deskripsi tentang sifat tanah asli, cara klasifikasi hanya menjelaskan sifat bahan itu sendiri. Tidak termasuk mengenai keadaan asli bahan didalam tanah. Tanah berbutir kasar yang paling penting pada tanah yaitu berdasarkan relative ini menjadi petunjuk utama dalam menjelaskan keadaan aslinya. Istilah lepas sedang padat digunakan untuk menjelaskan sifat ini.
Istilah
Indeks kepadatan
Nilai “SPT” N (30mm)
Nilai CPT (Mpa)
Sangat padat
> 85
> 50
> 20
Padat
65 – 85
30 – 50
12 – 20
Sedang
35 – 65
10 – 30
4 – 12
Lepas
13 – 35
4 – 10
16 – 4
Sangat lepas
< 15
< 4
0 – 16

Deskripsi visual penilaian sederhana tentang :
1.      Lepas : dapat diankat dengan tangan atau sekop.
2.      Padat : memerlukan alat untuk mengangkat baik dalam bentuk gumpalan atau bukan.

Tanah berbutir halus sifat yang paling penting tanah berbutir halus adalah kekuatan konsistensi.
Kuat geser terdrainasi
Istilah
Ciri – ciri
< 12
Sangat lunak
Mudah keluar diantara jari saat diremas
12 – 25
Lunak
Sulit keluar diantara jari saat diremas
50 – 100
Agak kaku
Dapat ditekan masuk oleh ibu jari saat diremas
100 – 200
Sangat kaku
Dapat ditekan masuk dengan kuku ibu jari
200 – 500
Keras
Sulit ditekan masuk dengan kuku ibu jari


2.2.3          Kerikil dan Pasir
                  Kelompok ini terdiri dari pecahan batuan, dengan berbagai macam bentuk, butiran – butiran pasir terdiri dari pecahan – pecahan batu atau mineral – mineral tunggal. Butiran pasirr biasa terdiri dari satu mineral tunggal, pada beberapa keadaan asir hanya terdiri dari ukuran yang seukuran yang disebut dengan pasir seragam. Ada kalanya terdapat kombinasi keduanya sehingga disebut tanah berdagrasi baik.

2.2.4          Lanau
                  bahan peralihan antara lempung dan pasir. Lanau bersifat kurang plastis, lanau memiliki perbeabilitas yang lebih tinggi, sifat – sifat khusus yang ditunjukan lanau adalah quick berhavior dan dilantasi, sifat ini tidak ada pada lempung, kecenderungan lanau menjadi cair ketika digetarkan. Dilantasi adalah kecenderungan untuk mengalami pertambahan volume ketika berubah bentuk, penggunaan istilah kerikil, lanau, lempung sama dengan oengertian sehari – hari .
2.2.5          Lempung
                  Terdiri dari ukuran butiran yang sangat kecil <0.002, memiliki sifat kohesi dan plastisitas. Sifat tersebut tidak ada pada pasir dan kerikil. Sifat kohesi berarti butira – butiran saling menempel. Plastisitas adalah sifat yang memungkinkan tanah berubah bentuk tanpa merubah volume dan tidak menyebabkan retak dan pecah.

2.3             Pengeboran
                  Pengeboran dibagi menjadi dua yaitu :
1.      Invasive
2.      Non – invasive
Yang paling penting dalam pengeboran yaitu
·         Metode
·         Data lapisan tanah (stratigrafi)
·         Dtulis dalam log pengeboran (bore log)
·         Catatan tentang stratigrafi bawah permukaan (tanah dan batuan), catatan in mencakup semua lapisan, yang mencatat master bore mengamati lapisan tanah pada saat pengeboran berlangsung, keterangan yang dicatat sesuai dengan cara deskripsi dan klasifikasi tanah atau batuan, digunakan dala, geoteknik infrastruktur maupun ebencanaan.
·         Keterangan diambil dari lubang sedapat mungkin mendapatkan keadaan aslinya. Ditempat asalnya mendapatkan contoh benar – benar mendekati keadaan asli di tempat.
Cara pengeboran yaitu dengan cara :
·         Membuat sumur.



1.      Sumur uji Test pit
Kelebihan dan kekurangan pengeboran sebagai berikut :
Kelebihan
Kekurangan
Murah
Data yang didapat tidak dalam
Sederhana
Mendapatkan gambaran yang jelas tentang lapisan.

2.      Pengeboran bor tangan (hand bore)
Tipe “1won” bila bertemu dengan bahan – bahan yang lepas (longgar) maka digunakan casing, yang berfungsi sebaga penahan longsor dari tanah yang lepas yang diakibatkan oleh tekanan air pori.
Kelebihan
Kekurangan
Murah
Tidak mungkin dilakukan di tanah keras
Sederhana
Dangkal 8 – 10m

3.      Pengeboran dengan mesin
Alat bor yang menggunakan mesin umumnya terdiri dari 3 bagian :
a.       Alat yang dapat memutar stang – stang bor dengan kecepatan yang bisa diatur dan didapat juga menekan stang dan alat bor kebawah
b.      Pompa, untuk memompa air pengeboran (air pencuci) kebawah  melalui bagian (lubang) dalam stang bor.
c.       Roda pemutar dan derricle atau tripod untuk menaikan dan menurunkan stang dan alat bor kedalam lubang bor.
Alat bor mesin dapat dipakai dengan berbagai cara untuk membuat lubang bor :
1.      Pengambilan  inti terus – menerus memakai tabung terbuka (single tube core barrel), tabung di tekan dari atas agar masuk ketanah pada dasar lubang bor, tabung yang penuh tanah akan ditarik keatas dan tanah dikeluarkan tabung kemudian dimasukan kembali dan inti tanah berikutnya diambil, dengan demikian didapatkan serangkaian inti sepanjang kedalaman lubang bor, dengan demikian didapat gambar  yang lengkap tentang jenis dan sifat tanah sepanjang lubang bor.
2.      Pengeboran memutar memakai “core barrel” pada bahan yang keras atau sangat padat tidak lagi membuat lubang bir dengan cara tabung terbuka maka dipakai core barrel , core barrel mula – mula dikembangkan pada pengeboran batu keras, dan sekarang dipakai juga pada tanah yang keras. Core barrel terdiri dari dua tabung  yaitu,tabung luar dan tabung dalam, tabung dalam untuk memegang inti bahan yang dibor dan tabung ini dengan intinya tidka berputar. Hanya tabung luar yang berputar dan ujungnya berfungsi seperti pahat yang memotong bahan yang di bor sehingga menjadi inti yang langsung masuk tabung dalam, saat pengeboran air terus dipompa.
3.      Pengeboran cucian (wash drilling)
Cara sederhana membuat lubang bor, air dipompa melalui stang – stang bor sampai ke ujung bawah stang bor. Air pengeboran ini mengangkut potongan atau pecahan pengeboran sampai keluar dengan air ke permukaan tanah bahan yang erangkut dipakai pada lapisan tanah pasir dan kerikil.
4.      Pengeboran tumbuk
Dilakukan dengan cara lapisan pasir kerikil yang sangat padat. Dilakukan dengan bermacam auger dan kabel (cable tools). Bahan diambil dari lubang bor dengan alat kabel yang dikenal sebagai pompa pasir “sand  pump”. Alat pengisap pasir atau pecahan batu dari dasar lubang kedalam tabung kemudian ditarik keluar dari tabung.

2.4       sampling (pengambilan contoh tanah)
            Istilah contoh tanah asli berarti contoh tanah yang diambil dari tempat aslinya dengan cara sedemikian rupa sifatnya masih tetap sama dengan tempat asalnya (tidak boleh mengalami deformasi atau perubahan kadar airnya. Contoh yang benar – benar asli tidak mungkin diperoleh tetapi dengan cara pelaksanaan sebagaimana mestinya dan pengawetan yang tepat maka kerusakan – kerusakan terhadap sample tanah dibatasi sekecil mungkin. Cara yang paling sering digunakan untuk mendapatkan contoh asli denga memakai tabung berupa silinder berdinding tipis. Tabung ini disambung ke stang – stang bor, derajat kerusakan pada sample dengan memakai tabung pergantung pada :

1.      Keadaan dan ukuran tabung sample.
·         Tebal dinding harus setipis mungkin, perbandingan luasnya jangan lebih dari 10%.
·         Permukaan dalam dan luar tabung harus licin
·         Ujung pemotong tabung harus mempunyai bentuk dan ukuran tertentu serta terpelihara dengan baik.
2.      Cara pelaksanaannya : tabing ditekan ke dalam tanah secara langsung, jangan dipukul , cara ini mungkin apabila dipakai bor mesin karena diperlukan beban yang tinggi serta perlengkapan hidrolik untuk memberi gaya tekan.
3.      Cara membersihkan lubang bor : tanah pada dasar lubang bor harus betul – betul asli dan sebelum tabung dimasukan kotoran serta lumpur harus dibersihkan.

Setelah tabung ditekan kedalam tanah, dibiarkan beberapa menit denga maksud memberi kesempatan terjadi perlekatan antara tanah dengan permukaan dinding tabung, kemudian tabung dibutar 180drajat. Untuk memotong tanah pada dasar sample, setelah sample diambil dari lubang bor, kedua ujungnya ditutup dengan paraffin untuk mencengah pengeringan.

2.4.1    sampel bongkah
            contoh sampel tanah ini langsung diambil dengan penggalian dan pemotongan . sampel dapat diambil pada permukaan tanah atau didalam penggalian yang dibuat untuk mencapai kedalaman yang diperlukan. Keuntungan dari pengabilan bongkah – bongkah :
1.      Kerusakan yang terjadi diperkecil.
2.      Contoh yang diambil dapat lebih besar
3.      Tempat pengambilan contoh dapat dipilih dengan tepat, sehingga mendapat contoh dengan sifat yang perlu diteliti.

2.5       Standard penetration test (SPT)
            Pengujian ini merupakan cara dinamis, berasal dari AS, semula cara ini pengambilan contoh tanah dengan tabung atau dua bagian disebut spit spoon sample, diameter tabung ini agak kecil dengan dinding yang tebal sehingga tidak memenuhi syarat untuk mengambil tanah yang asli. Tabung dua bagian ini dipukul masuk ke dalam tanah kemudian ditarik ke atas dan bukan untuk mendapatkan inti tanah dari dalamnya. Cara pengambilan contoh asli ini kemudian dikembangkan sehingga menjadi juga cara mengukur kekuatan atau kepadatan tanah, berat dan tinggi jatuh penumbuk serta ukuran tabung dijadikan “standard” dan cara melakukan pengujian juga ditetapkan, cara ditetapkan :
1.      Tabung disambung pada ujung standar bor dan dimasukan sampai dasar lubang bor.
2.      Tabung ditumbuk masuk tanah sampai sedalam 15cm pertama
3.      Tabung ditumbuk terus dan jumlah pukulan diukur dua kali 15cm – 45 cm.
4.      Tabung ditarik keluar dari lubang bor dan dibuka untuk mengambil contoh tanah di dalamnya, contoh ini dipakai untuk sifat fisik tanah di laboratorium.
Pengujian ini memerlukan lubang bor dan dilaksanakan sambil pengeboran, jarak antara pengujian umumnya sekitar 1meter. Pengujian ini paling sering dilakukan di dalam pasir, apabila dalam pasir perlu memakai casing agar lubang bor tidak runtuh. Untuk menjamin bahwa energy dari setiap pukulan dengan beban penumbuk betul – betul tetap sama, beban penumbuk arus dilepaskan sama sekali dari kabel saat dijatuhkan. Nilai N yang dipakai dalam korelasi dengan parameter lain adalah nilai dari pengujian yang memakai kabel tetap disambung pada penumbuk, karena ini cara AS dengan cara ini energy setiap pukulan adalah 60% energy dengan cara “jatuh bebas” nilai yang didapatkan dengan cara ini disebut (Ni) atau (N) yang dihubungkan dengan nilai N yang benar.
Keuntungan dan kekurangan pengujian SPT
Keuntungan
Kekurangan
Dipakai dimana – mana
Perlu ada lubang bor sehingga harus ada mesin bor yang berarti tanah pada dasar lubang bor sudah tidak asli akibat cara melaksanakan pengeboran.
Dapat dipakai disegala tanah , termasuk tanah yang sangat keras dan padat.
Pengukuran ini adalah cara dinamis dan peralatan untuk melakukannya agak kasar.
Pengujian empiris sehingga dilakukan korelasi dengan parameter lain.
Belum ada standar yang lengkap tentang cara melakukan pengujian SPT, utnungnya cara menjatuhkan beban penumbuk boleh dengan cara “jatuh bebas” atau dengan kabel tetap disambung pada tabung.

2.6       Uji Sondir (dutch cone penetration test)
            Uji sondir berasal dari Negara Belanda sebelum perang dunia II dan pada masa ini hampit di setiap Negara dipakai pengujian memakai sebuah konis pada ujung serangkaian stang yang ditekan secara langsung ke bawah dan mengukur gaya dipergunakan bermacam – macam perlengkapan berupa dongkrak hidrolik untuk menekan kerucut dengan kecepatan yang teratur diperlukan juga beban yang berat atau system jangkar – jangkar untuk menahan gaya berat.
            Stang yang dipakai terdiri atas stang luar dan stang dalam, stang luar digunakan untuk memasukan kerucut kedalam tanah, sedangkan stang dalam dalam digunakan untuk  mengukur perlawanan kerucut (nikai konis). Jadi ketika nilai konis di ukur, hanya stang dalam yang bergerak sedangkan stang luar tidak bergerak. Dengan demikian gaya yang diukur adalah gaya pada kerucut saja. Tidak termasuk perlawanan gesekan atau pelekatan antara stang dan tanah. Ada beberapa macam konis yang dipakai :
·         Mekanis
·         Elektronik
Dengan konis biasa hanya nilai tahanan konis mekanik yang dapat diukur sedalam 4cm. setelah itu stang luar ditekan sampai kerucut sampai kerucut mencapai kedalaman berikutnya. Bikonis terdiri dari dua bagian, yang Satu adalah kerucut pada ujungnya dan yang lain adalah adhesion jacket. Di Indonesia istilah hambatan pelekat sering dipakai dengan arti yang sama dengan arti yang sama  dengan skin friction atau adhesion, karena itu istilah silinder pelekat diukur bersama – sama. Dengan bikonis ini, nilai konis dan nilai hambatan pelekat didapat dengan mengurangi besarnya nilai konis dan nilai keseluruhan konis mekanis, pengukuran umumnya dilakukan setiap 20 cm kecepatan gerak konis besarnya 2cm/detik.